Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan produksi pertanian yang cukup signifikan sebagai hasil dari revolusi hijau. Di balik kesuksesannya, tidak dapat dipungkiri ternyata revolusi hijau juga membawa dampak negatif bagi lingkungan.
Maraknya penggunaan pupuk anorganik, pestisida, herbisida dan intensifnya eksploitasi lahan dalam jangka panjang membawa konsekuensi berupa kerusakan lingkungan, mulai dari tanah, air, udara maupun makhluk hidup (Wulansari, 2020).
Penggunaan bahan-bahan kimia sintetis tersebut berimplikasi pada rusaknya struktur tanah dan musnahnya mikroba tanah sehingga dari hari ke hari lahan pertanian menjadi semakin kritis. Praktekpraktek pertanian modern yang dilakukan dengan tidak bijak mengakibatkan pencemaran lingkungan, keracunan, panyakit dan kematian pada makhluk hidup.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan, revolusi hijau mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidahkaidah yang telah ditetapkan, revolusi hijau juga menciptakan ketidakadilan ekonomi dan ketimpangan sosial.
Ketidakadilan ekonomi muncul karena adanya praktek monopoli dalam penyediaan sarana produksi pertanian, sementara ketimpangan sosial terjadi diantara petani dan komunitas di luar petani. Adanya dinamika tersebut mendorong munculnya gagasan untuk mengembangkan suatu sistem pertanian yang dapat bertahan hingga ke generasi berikutnya dan tidak merusak alam. Dalam dua dekade terakhir telah berkembang konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) yang merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Apa itu Pertanian Berkelanjutan?
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam untuk produksi bahan pangan dan kebutuhan manusia sambil tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan.
Artinya, sustainable agriculture memang bertujuan mencapai keuntungan ekonomi tapi dilakukan dengan cara yang tetap fokus menjaga kualitas lingkungan hidup. Bagaimana caranya?
Pertanian berkelanjutan memungkinkan pelakunya untuk:
● Menggunakan energi lebih sedikit
● Mengurangi jejak ekologi
● Mengurangi penggunaan barang berkemasan
● Menambah pembelian produk lokal
● Menggunakan kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak
Manfaat Pertanian Berkelanjutan untuk Masyarakat
Pertanian berkelanjutan memiliki berbagai manfaat yang dapat membantu pihak – pihak yang terkait. Salah satunya adalah menghemat biaya operasional, karena lahan yang digunakan adalah lahan yang sudah pernah digunakan sebelumnya. Petani juga dapat mengambil benih dari tanaman tua yang sudah siap sehingga tidak perlu membeli benih baru dan tentunya lebih hemat. Selain itu, petani dapat memaksimalkan produksi hasil pertanian sepanjang tahun.
Ketika tiba waktu panen, hasil produk pertanian menjadi lebih sehat karena petani menjaga nutrisi dan lahan yang digunakan sebagai media tanam. Pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan stabilitas ekosistem yang ada di alam. Hal ini membuat lingkungan menjadi lebih terjaga, keanekaragaman hayati yang terdiri dari sebagian komponen biotik dan komponen abiotik juga lebih terurus sehingga akan menghasilkan produk yang stabil.
Pertanian berkelanjutan memiliki beberapa manfaat untuk manusia dan lingkungan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pengurangan bahan kimia, meminimalisir energi tak terbarukan, dan mengatur penggunaan sumber daya yang langka akan membuat alam lebih terjaga dan menjadi investasi untuk generasi di masa depan.
2. Inovasi Teknologi Menekan Biaya
Praktik inovasi teknologi pertanian berkelanjutan bisa membantu memangkas biaya. Penggunaan sejumlah sistem IoT (Internet of Thing) dan sejumlah teknologi lain memungkinkan petani menekan biaya tapi tetap mendapat panen maksimal.
3. Kebutuhan Masyarakat Selaras Dengan Kelestarian Lingkungan
Salah satu keunggulan utama pertanian berkelanjutan adalah dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat.
Dengan berupaya untuk memaksimalkan penggunaan bahan-bahan alami pada konsep pertanian berkelanjutan akan berpengaruh positif pada meningkatnya kesehatan masyarakat. Sejalan dengan itu, kelestarian lingkungan juga ikut terjaga.
Walaupun kondisi pertanian berkelanjutan di Indonesia belum populer, namun pertumbuhannya naik dari tahun ke tahun. Artinya, makin banyak orang yang mengenal dan menjalankan praktik pertanian berkelanjutan.
Sebagai bentuk dukungan pada pertanian berkelanjutan di Indonesia, Anda juga bisa mulai menjalankan praktik pertanian berkelanjutan dengan luas area yang kecil dahulu. Seiring waktu, Anda akan mendapatkan pola pertanian yang sesuai dengan kondisi dan situasi.