Biogas merupakan salah satu jenis energi alternatif yang dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil. Biogas dapat muncul bila terjadi fermentasi bahan-bahan organik dari bakteri methan atau bakteri anaerobik (tanpa udara/paparan oksigen). Tumpukan sampah yang berisi bahan organik berpeluang tinggi menciptakan gas metana saat penguraian. Selain dari sampah organik tumbuhan, gas metana dapat juga tercipta dari limbah hewan ternak atau limbah pertanian.
Sampah-sampah yang memiliki bahan organis akan diurai oleh bakteri sehingga memunculkan gas metana yang sangat peka terhadap api, seperti gas alam dari dalam bumi. Karenanya, gas metana dapat dipakai sebagai sumber energi panas yang dapat digunakan untuk memanaskan, mendinginkan, memasak, atau bahkan memproduksi listrik.
Dengan menghasilkan gas dari sisa makanan, industri makanan dapat menggunakan produk limbahnya sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan. Ini artinya, industri makanan dapat menjalankan praktik berkelanjutan dan tentu ramah lingkungan. Soalnya, penggunaan biogas dari sisa makanan juga dapat membantu menurunkan emisi karbon. Buat penggunaan sehari-hari di rumah, biogas dapat dipakai sebagai bahan bakar kompor gas melalui penyaluran ke pipa dari sumber penampungan gas. Yup, betul banget, ini bisa jalan ninja kita dalam menghemat pengeluaran rumah tangga.
Cara membuat biogas sederhana
Cara membuatnya ada beragam, kita bisa pilih yang sederhana. Ini dia langkah pembuatan biogas rumah tangga:
- Buat campuran sampah organik dan air dengan perbandingan 1:1. Campuran ini adalah bahan biogas. Sampah organiknya bisa berupa kotoran sapi atau sisa buah dan sayur.
- Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor atau digester (alat penghasil biogas dengan berbagai jenis dan bentuk). Proses produksi biogas akan berlangsung di dalam digester.
- Sekitar 7-10 hari, biogas sudah dihasilkan dan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
- Sesekali digester biogas perlu digoyangkan agar terjadi penguraian yang sempurna dan gas yang terbentuk di bagian bawah naik ke atas.
- Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, setiap pagi dan sore hari. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge (lumpur) secara otomatis akan keluar dari reaktor setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun kering.